cobaan hari ini, thanks ya Allah

Tak bisa kujelaskan secara detail kejadiannya. Ini bukan kejadian yang begitu dahsyat. Tapi ini cukup membuat sedikit lubang di hati saya.

Awal kejadian ini pertama-tama kuceritakan pada ayahku. Sosok yang selalu menghadapi masalah dengan pemikiran yang jernih. Kuceritakan semuanya. Sedetail-detailnya. Ayahku mendengar semua penjelasanku sambil bermain game di ruang kerjanya. Ada rasa dongkol. Tapi ternyata ayahku mendengarkan kemudian berkata "Tega nya dia ke kau. Kemarin-kemarin kau tolong dia keluar dari masalah yang seharusnya tidak kau campuri. Tapi ini balasannya? Kau sabar saja nak. Cobaan ini."

Kemudian saya berpikir "astagaaa..ternyata saya seberani itu..demi dia yang saya tolong, tak pernah saya peduli dampaknya. Hanya niat agar ia merasa aman dan tenang. Ya Allah teganya dia. Kenapa kayak tidak adil? Malah saya disampaikan sesuatu yang menyenggol hati saya. Seolah saya yang bersalah."

Kepada orang yang memperlakukan saya seperti itu :

Mengapa anda tiba-tiba membabi buta terhadap saya?
Mencari-cari segala kesalahan saya.
Menuduh orang lain sembarangan.
Berani blak-blakan pada saya hanya karena saya lebih muda.

Kali ini saya masih bisa bersabar.
Saya tau anda sedang ditimpa masalah.
Saya tau segalanya yang mereka katakan tentang anda.
Mereka. Ya mereka yang menjelek-jelekkan saya.
Mereka telah dari awal menceritakan keburukan anda padaku.

Begitu buruk!!
Buruk sekali!!!
Jika saja anda tau, mungkin anda bisa stress setengah mati.
Hanya saja saya menjaga perasaan anda sebaik mungkin.
Saya menepis gosip yang mereka katakan tentang anda pada saya.
Saya mencoba melupakan yang tidak baik itu.

Tapi apa balasan mu??
Saya tau kata-katamu menjurus ke saya.
Sebenarnya saya tidak seharusnya merasa.
Karena memang bukan saya.

Tapi saya yang dijadikan perantara komunikasi.
Membuat saya serba salah.

Kata ayah saya tak perlu terlalu pusing.

Kalau mau kuungkit kesalahanmu atau kejelekanmu.
Ada!!! Banyakk!!
Tapi saya tak pernah mau.

Saya selalu maafkan.
Saya menjaga hubungan baik.
Dengan mengubur kejelekanmu diingatanku.

Sekali lagi kau kasih begitu saya.
Allah tidak tidur.!!
Allah lihat saya setiap waktu.!!

Saya tak peduli apapun yang orang katakan.

Karena semakin tinggi pohon, semakin kencang angin yang datang.
Semoga setelah ini ada jalan untukku menuju lebih baik.

Kuatkan hati saya Ya Allah :'( :((

dear mine

Please OPEN YOUR SELF..


I'm the one who always thinking about you. I'm the one who always feel worry because of you.


Who am I ????


Just trust me! I'll never let another people know your problem.


Really I feel so sad :'( :((

I'm back

Ini malam yang betul-betul penuh dengan pikiran.
Beberapa to do list sudah ada di kepalaku :
  • 7.00 ngaret berangkat ke kampus..ada kuliah pagi dari dosen yang tegas..
  • 10.00 ngacir ke fakultas kelautan, kejar-kejaran sm dosen.. maklum minggu lalu nda sempat ikut final
  • ke kantor oriflame

Ke kantor oriflame ?????
Ya maybe seminggu saya tak ke sana setor muka sama orang-orang di sana..
Seminggu yang lalu saya benar-benar terkapar di tempat tidur akibat demam yang naik turun..
Kemudian tiba hari selasa dan saya masih sanggup berangkat ke kampus, saya menyempatkan diri mengikuti rapat inaugurazi. Mulanya kupikir akan pulang sore, tapi ternyata pulang jam 1.00 tengah malam. Sejak itu saya mau tidak mau nginap di rumah teman. Kemudian esok hari saya mengikuti latihan paduan suara..

Hellooooow poppyy..
Perasaan kau nda mau ikut begituan???

Ya dengan alasan fokus ke bisnis tercinta oriflame makanya hari-hari kemarin saya tak sempat mengikuti latihan rutin seperti teman-teman yang lain..

Kemudian sempat terdengar gosip. Teman-teman berkata bahwa saya sudah tak peduli dengan angkatan, saya tak peduli lagi dengan mereka katanya. Saya kemudian berpikir. Cita-cita saya adalah menjadi seorang Engineer. Siapa lagi yang bantu saya selama ini kalau bukan mereka? Siapa yang selalu peduli dengan tugas dan kuliahku kalau bukan mereka? Siapa yang selalu parafkan absenku ketika saya benar2 tidak bisa masuk kalau bukan mereka? Ya, mereka yang sering kutinggalkan. Mereka yang sering kuabaikan. Maka kali itu juga kutunjukkan partisipasiku atas rasa kepedulianku terhadap mereka.

Jujur waktu itu saya benar-benar dilanda kebingungan. Bagaimana mau menepati janji dengan rekan sedangkan saya tertahan di tempat latihan?? Bagaimana saya mau minta izin sedangkan saya baru ikut latihan pas H-1??

Kali ini kedengarannya seperti egois. Saya tak sempat bertemu dengan rekan saya. Benar-benar merasa bersalah rasanya. Sepertinya hanya Allah dan teman-teman latihan yang mengerti kekalutanku waktu itu.


Saya pun pasrah dengan segala resiko. Ini prosesi terakhir. Tidak ada susulan. Kebetulan saya tak bisa izin. Ya, saya melanjutkan latihan. Meski harus berlelah-lelah ria bersama mereka.

Kemudian tibalah hari yang dinanti. Acara berjalan lancar, menegangkan, seru dan tak terlupakan..

ALHAMDULILLAH YAAA ^_~

Kini saatnya membenahi nilai pada dosen. Agar ipk tak memalukan. Kemudian kembali ke bisnisku. Kembali bersama downline ku..
Aku tak peduli dengan apapun yang orang katakan. SIAPAPUN ITU. APAPUN ITU. Segalanya akan kujalani sesuai kehendakMu, sesuai kemampuanku, di bawah kendali orang tuaku, dengan dukungan sahabatku serta orang-orang yang menyayangiku..