Bingung dengan sikapnya. part 1

Label:

Makassar, 19 Mei 2010

Kangeen nulis.
Udah lama ga nulis.
Kali ini ppy pengen beropini tentang teman-teman di sekeliling saya. Minggu ini ada seorang atau dua orang yang sungguh memiliki kesan buruk akhir-akhir ini. Tak usahlah saya sebutkan namanya. Saya sebutkan pun kalian takkan tahu siapa orangnya. Kita misalkan saja mereka adalah Ana dan Ani.
Mereka berdua ini sebenarnya adalah teman dekat saya sejak naik ke kelas 3. Itupun dipertemukan gara-gara peraturan sekolah. dan maaf, lagi-lagi saya tak bisa menjelaskan secara detail. Karena disini saya hanya ingin mengungkapkan kesan saya terhadap mereka.

                Ana dan Ani. Mereka berdua adalah gadis yang cukup lincah. Khususnya dalam hal manipulasi. Mereka berdua seperti saudara, mempunyai watak yang sama, dan keegoisan yang sama.

Baiklah kita mulai dari Ana.
Entah dari mana saya harus memulainya. Saya mulai tersenyum padanya saat kelas 2 setiap kami berpapasan. Dari kejauhan, Ana tampak seperti gadis yang periang, ramah pada semua orang karena semua orang berteman padanya. Hingga kami dipertemukan di kelas 3 dan dalam beberapa hal kami selalu bersama. Sering pula saya bercerita padanya tntang sahabat dekat saya sejak kelas satu yang sering autis pada saat ia sibuk bermain game, asyik belajar, terutama saat ujian pun sahabat saya itu mati rasa. Hal itu sering saya ceritakan pada Ana. Karena entah kepada siapa lagi saya harus membuang racun hati ini. Ana sering berkata padaku “ cerita aja! Percaya deh sama Ana “. Setiap saya selesai bercerita segalanya padanya, ujung-ujungnya dengan bangga beliau berkata “hmmm, saya memang orang kepercayan teman-teman! Semua rahasia teman-teman ada di tangan saya! Maka saya tak perlu takut pada siapapun! Terutama dengan cowok-cowok di sini! Jangankan satu orang, semua cowok di sekolah ini juga bisa saya gaet sesuka hati saya!”.
Kalimat-kalimat itu sudah beberapa kali terdengar di telinga saya. Sehingga lama kelamaan saya berfikir “ini cewek makin lama kok PD nya makin menjadi-jadi? Waduh! Kayaknya ada yang tidak beres!”. Kemudian hari demi hari kami lalui semakin menunjukkan pribadi dia yang sebenarnya. Status Ana di facebook sering kali cewek ini memposting status dengan kata-kata yang amat manis tetapi belakangan ini saya sadar akan apa yang ia ucapkan di status itu amat sangat berbanding terbalik dengan kepribadiannya.
Lain halnya dengan Ani. Cewek ini begitu angkuh dan arogan. Beliau selalu menceritakan pengalaman-pengalaman yang mahadahsyat yang pernah beliau alami yang menurut ppy sama sekali tidak penting. Contohnya : beliau selalu membanggakan status yang ia buat di akun facebooknya. Padahal setiap ppy melihat status ataupun berbalas comment di status orang, ppy amat susah membaca tulisannya. Hurufnya besar kecil dan disingkat dan dimodifikasi membuat durasi internetan terbuang percuma. Entah apa yang ia banggakan ketika ia menulis status tentang cinta padahal tidak menyentuh itupun nyontek. Ternyata ia bangga karena ada yang memberi jempol! Dasar ALAY! Sorry say ;) Selain itu beliau sering sekali menceritakan tentang kekasihnya. Tentang apa yang terjadi pada mereka berdua, kemana mereka pergi kemarin, bahkan narik uang Rp. 100.000 di atm pun beliau ceritakan seolah-olah ppy takjub dengan ceritanya. Girls, penting kah?? Biar kau kasih tau saya apa warna celana dalam yang kekasihmu pakai hari ini pun saya tidak perlu tau. Sedikit tanggapan dari ppy, bercerita hal-hal seperti itu terutama mengenai orang yang kita cintai lama-lama akan membuat kita malu tauuuk. Seharusnya hal-hal seperti itu cukup kalian berdua yang tau, atau cukup katakan pada sahabat terdekat. Bukan dibeberkan pada orang yang tidak mau tahu. Haaaarrgh,, tapi ppy maklum, memang seperti itu orang yang sedang jatuh cinta..
Pernah pula karena ada masalah kecil membuatnya ‘pisah ranjang’ dengan Ana. Ani menceritakan tentang sifat Ana yang katanya “Ana egonya tinggi ya?” ya ppy bilang “oh ya? Apa kau ndak tahu? Sia sama saja sama saja egoisnya dengan kau” kataku terang-terangan. “oooh? Saya juga kah?” Tanya Ani. Ya kubilang “makanya kalo mau bilangi orang, ngaca dulu sayang!”

Mereka berdua ini mempunyai satu sifat yang amat sangat ppy benci.!! Setiap kali berhadapan dengan pembimbing yang ‘killer’, mereka selalu mempersilahkan ppy untuk maju. Kalau gurunya ndak killer, mereka malah berlomba-lomba. Ketika kami dihadapkan dengan pertanyaan pilihan oleh guru ‘killer’, mereka selalu menunjuk ppy untuk menjawab. Ketika melakukan percobaan di lab, mereka selalu menyuruh ppy atau yang lainnya untuk bekerja duluan. (Tidak seperti di lab lain, kadang kala kami harus mengalah dengan dua sejoli ini.) Ini semua karena mereka takut salah, takut ketahuan pembimbing, takut dimarahi utamanya. Agar ada patokanlah pokoknya! Seolah-olah kami ini kelinci percobaan. Orang yang rankingnya diurutkan paling atas yang jadi sasaran! Padahal yang mau pintar siapa? Memangnya saya doang?
Hingga akhirnya mereka dihadapkan dengan kenyataan pahit. Si Ani menyuruh ppy bekerja duluan. Tapi karena Ani yang melakukan tahap pertama (ppy yang kedua), maka Ani harus lanjut ke tahapan kedua. Hingga ppy marah dan berkata “kenapa kau tunjuk saya lagi hah?!? Tadi kan kau yang duluan toh? Takut salah ya? Coba dulu, pasti kau bisa”. Dengan tampang pucat pasi, titration must go on. Tak lupa tangan yang gemetaran akibat tak terbiasa. Akhirnya selesai juga, itupun karna ppy yang berusaha menenangkan dia di sampingnya. Pernah kah anda seperti ini pada saya? Apa coba kalo ga ada gue? Mati berdiri ko mungkin dengan erlenmeyer di tangan!
Sering kali Ana dan Ani berkata di hadapan teman-temannya bahwa kami adalah satu kesatuan yang amat kompak dan penuh tawa. Tapi setelah saya dan teman-teman saling mengutarakan perasaan tanpa Ana dan Ani tentunya, kami pun menyadari betapa pahitnya kenyataan dan tak semanis apa yang ia umbarkan pada teman-teman.
Contohnya, di laboratorium. Kami melakukan pengerjaan analisa dengan tahap demi tahap, perlakuan demi perlakuan. Karena sarana dan prasarana yang cukup terbatas membuat kami harus mengantri. Ibu pernah berkata padaku “ di sekolah mu sekarang, kamu berkumpul dengan anak yang berasal dari berbagai daerah. Maka sebaiknya kamu pandai-pandai memahami karakter dan pola pikir mereka, jangan sampai kamu salah sangka. Orang yang berbicara dengan nada keras bukan berarti mempunyai hati sekeras suaranya.” Dari situ ppy belajar mengerti atas apa yang mama katakan.
Di laboratorium, saya berkelompok dengan salah satu putri daerah yang terkenal dengan masyarakat yang bekerja keras dan ambisius. Namanya kita misalkan Nini. Nini adalah seorang putri daerah yang menuntut ilmu di sekolah yang sama dengan tempat dimana ppy juga menuntut ilmu. Nini memang adalah bukan tergolong anak berprestasi. Pada pelajaran bahasa Inggris dia selalu dicemooh oleh teman sekelas. Tapi yang ppy perhatikan di balik itu semua Nini adalah anak  yang rajin mengerjakan tugas. Nini selalu menunggu aba-aba dari ppy setiap praktek. ketika disuruh apapun ia lakukan. Ambisius kedengarannya egois, tapi saya paham akan sikapnya yang terbawa dari daerahnya. Teman kelompok ppy yang satu ini bisa dibilang cewek yang pecicilan. Sering kali membuat ppy menghembuskan nafas pasrah tiap kali ia melakukan kesalahan yang fatal di lab. Jujur ppy kadang stress melihat tingkahnya yang terlalu terburu-buru membuat teman-teman yang lain turut prihatin terhadap ppy yang malang yang dikelompokkan dengannya. Beberapa kali pula ppy marah terhadapnya karena tindakannya yang pecicilan yang membahayakan alat-alat kaca di lab, membuat ppy sering kali sport jantung.
Saking perhatiannya temateman pada ppy, teman-teman yang lain sering kali memarahi Nini bertubi-tubi (layaknya sedang memarahi babu karena pakaianku gosong disetrika). Ppy hanya bisa diam mendengar teman-teman yang mengomeli Nini karena kelakuannya seperti anak kecil yang amat lincah bermain. Ppy pikir hanya satu kali mereka memarahi Nini, tetapi hal ini mereka lakukan tiap minggu. Di kelas pun mereka berkata seenaknya pada Nini, bahkan membuat Nini merasa malu dengan teman-teman yang lain karena keseringan dicemooh. Dan yang lebih sering mencemooh Nini adalah Ana dan Ani. Setau ppy dan sepenglihatan saya, Ani selalu menganggap Nini adalah anak yang ’bodoh’ istilah kasarnya. Setiap kegiatan, mereka berdua tak pernah memberi kesempatan pada NIni. Kalaupun mereka memberi kesempatan itu, yang ada mereka nampak mencemooh dan menertawakan Nini dari belakang.
Hingga akhirnya ppy menyadari itu semua. Di suatu kesempatan pun tak sengaja Ppy dan Nini duduk bersama dengan teman yang lain, tetapi tanpa Ana dan Ani. Pada saat itu juga ppy berkata :
Poppy   : Ni,!
Nini        : apa?
Poppy   : maaf ya, atas selama ini.
Nini        : maaf kenapa poppy?
Poppy   : maaf gara-gara saya sampai kau sering dimarahi sama mereka.maaf karna saya hanya bisa diam pada waktu itu. Maaf saya tidak bela kau saat itu. Karna itu demi kebaikanmu. Agar kau tak pecicilan lagi, supaya selalu dengar kata-kataku untuk hati-hati, dan supaya kau slalu sabar dalm bekerja. Tapi saya ndak sangka sampai begini jadinya. Kau sampai sering diejek. Maaaf..
Nini        : iya ndak papa. Saya ndak marah sama kau poppy. Saya hanya sakit hati kenapa sampai sering diejek seperti ini. Saya sudah kecewa dari dulu sama mereka. Saya sudah tanda-tandai itu dua orang. Saya sudah tanda-tandai itu dua orang poppy! Sudah sakit hati saya!

Alhamdulillah Nini memaafkan saya. Maka berkuranglah beban saya sekarang.

Ada satu lagi yang mengecewakan saya dan teman-teman lainnya. Biasanya kami janjian mengumpulkan tugas bersama-sama. Entah ada apa, beliau memanggil saya ke ruang guru. Tetapi akhirnya meninggalkan saya, dan saya pun menyusul. Sesampai di ruangan tak lama kemudian kami hendak pamit pada guru. Ternyata beliau telah menyodorkan tugasnya pada guru lebih awal tanpa memberi kami kabar. Membuat saya shock dan bertanya-tanya. Dan ia menjawab tanpa diduga “dikumpul masing-masing toh?!?” jawabnya dengan nada tinggi. Jawaban dan mimic wajahnya membuat saya benar-benar kaget “sejak kapan ada perjanjian ini?”. Ppy tak mampu berkata-kata, hal ini membuat teman yang lain amat marah karena keegoisannya. Mana kesatuan yang selama ini kau banggakan kekompakannya? Kami selalu setia menunggumu tapi ini balasannya?
Keesokan harinya, ppy mendapati status nya yang maksudnya bahwa ‘tiada yang lain selain sahabat’. Membuat saya tertawa geli dengan kata-katanya! Ya ampun nona cantik ini tidak memandang ke kaca spion. Sahabat??? Begitukah sikapnya seorang sahabat?? Bagaimana dengan teman baik sebagai contoh sederhana? Ckckck
Tak lama kemudian muncul pertanyaan. Seseorang yang paling berarti buatmu? “pasti dia mau jawab sahabat!”pikirku dalam hati. kemudian Ppy jawab “mama. Karna mama selalu ada buatku.” How about her guys? She said her mommy too.! Now what do you think about her guys??????????????? Hahhahhhahahhahah xD

LAGU ANAK-ANAK YANG MENYESATKAN

Label:

Informasi ini saya dapatkan dari orang lain. Untuk itu saya hendak membagi. Berikut adalah beberapa lagu anak-anak yang dikatakan menyesatkan :


1. BALONKU ADA 5
“Balonku ada 5… rupa-rupa warnanya… merah, kuning, kelabu.. merah muda dan biru… meletus balon hijau, dorrrr!!!” Perhatikan warna-warna kelima balon tsb., kenapa tiba2 muncul warna hijau ? Jadi jumlah balon sebenarnya ada 6, bukan 5!

2. AKU SEORANG KAPITEN
“Aku seorang kapiten… mempunyai pedang panjang… kalo berjalan prok..prok.. prok… aku seorang kapiten!” Perhatikan di bait pertama dia cerita tentang pedangnya, tapi di bait kedua dia cerita tentang sepatunya (inkonsistensi) . Harusnya dia tetap konsisten, misal jika ingin cerita tentang sepatunya seharusnya dia bernyanyi : “mempunyai sepatu baja (bukan pedang panjang)… kalo berjalan prok..prok.. prok..” nah, itu baru klop! jika ingin cerita tentang pedangnya, harusnya dia bernyanyi : “mempunyai pedang panjang… kalo berjalan ndul..gondal. .gandul.. atau srek.. srek.. srek..” itu baru sesuai dg kondisi pedang panjangnya!

3. BANGUN TIDUR
“Bangun tidur ku terus mandi.. tidak lupa menggosok gigi.. habis mandi ku tolong ibu.. membersihkan tempat tidurku..” Perhatikan setelah habis mandi langsung membersihkan tempat tidur. Lagu ini membuat anak-anak tidak bisa terprogram secara baik dalam menyelesaikan tugasnya dan selalu terburu-buru. Sehabis mandi seharusnya si anak pakai baju dulu dan tidak langsung membersihkan tempat tidur dalam kondisi basah dan telanjang!

4. NAIK-NAIK KE PUNCAK GUNUNG
“Naik-naik ke puncak gunung.. tinggi.. tinggi sekali.. kiri kanan kulihat saja.. banyak pohon cemara.. 2X” Lagu ini dapat membuat anak kecil kehilangan konsentrasi, semangat dan motivasi! Pada awal lagu terkesan semangat akan mendaki gunung yang tinggi tetapi kemudian ternyata setelah melihat jalanan yg tajam mendaki lalu jadi bingung dan gak tau mau ngapain, bisanya cuma noleh ke kiri ke kanan aja, gak maju2!

5. NAIK KERETA API
“Naik kereta api tut..tut..tut. . siapa hendak turut ke Bandung .. Surabaya .. bolehlah naik dengan naik percuma.. ayo kawanku lekas naik.. keretaku tak berhenti lama” Nah, yg begini ini yg parah! mengajarkan anak-anak kalo sudah dewasa maunya gratis melulu. Pantesan PJKA rugi terus! terutama jalur Jakarta- Bandung dan Jakarta-Surabaya!

6. DI PUCUK POHON CEMPAKA
“Di pucuk pohon cempaka.. burung kutilang berbunyi.. bersiul2 sepanjang hari dg tak jemu2.. mengangguk2 sambil bernyanyi tri li li..li..li.. li..li..” Ini juga menyesatkan dan tidak mengajarkan kepada anak2 akan realita yg sebenarnya. Burung kutilang itu kalo nyanyi bunyinya cuit..cuit.. cuit..! kalo tri li li li li itu bunyi kalo yang nyanyi orang, bukan burung!

7. POK AME AME
“Pok ame ame.. belalang kupu2.. siang makan nasi, kalo malam minum susu..”
Ini jelas lagu dewasa dan untuk konsumsi anak2! karena yg disebutkan di atas itu adalah kegiatan orang dewasa, bukan anak kecil. Kalo anak kecil, karena belom boleh maem nasi, jadi gak pagi gak malem ya minum susu!

8. NINA BOBO
“nina bobo oh nina bobo kalau tidak bobo digigit nyamuk”
Anak2 indonesia diajak tidur dgn lagu yg “mengancam”

9. BINTANG KECIL
“Bintang kecil dilangit yg biru…”
Bintang khan adanya malem, lah kalo malem bukannya langit item?

10. IBU KITA KARTINI
“Ibu kita Kartini… Putri sejati. Putri Indonesia, harum namanya.”
Namanya Kartini atau Harum?

11. NAIK DELMAN
“Pada hari minggu ku turut ayah ke kota. naik delman istimewa kududuk di muka.”
Nah,gak sopan khan..

12. MENYANGKUL
“Cangkul-cangkul, cangkul yang dalam, menanam jagung dikebun kita…”
kalo mau nanam jagung, ngapain nyangkul dalam-dalam.


Nah liat sendiri kan? :))
Awalnya Ppy kesel sama info ini. Asal kalian tau ya, semua lagu di atas adalah lagu kesayangan saya sewaktu kecil. Kata ayah saya sering menyanyikannya dulu. tapi sekarang gak lagi. Malu ah :)
Semenjak dapat info ini, saya fikir ada benarnya juga sih. Tapi karena ini lagu anak-anak saya pikir gak masalah. Mana sempat anak-anak itu mikir tentang liriknya. Kalo memang iya, ya kasian pencipta lagu itu. Maafin Ppy juga yaa :))