kebingungan yang melanda

Label:

Makassar, 19 August 2010

Ini hari ke Sembilan untuk umat muslim berpuasa. Kali ini ppy akan bercerita mengenai bulan ramadhan yang ppy lalui hingga hari ini..

Bulan ramadhan kali ini, ppy diterjang baaaaaaanyaaaaak cobaan. Mulai dari cobaan yang datangnya dari sekolah, hingga yang datang dari rumah.

Cobaan dari sekolah ya macam-macam.
Pertama, kalo pulang siang bolong pas puasa. Pengen minta dijemput takut papa kelelahan, pengen pulang sendiri tapi takut kepanasan. Takut kehausan pas pulang nanti.
Kedua, di sekolah adaaaa saja teman yang keras kepala. Entah kepalanya terbuat dari apa. Tiap kali diberitahu, diajari, dinasihati seriiing saja dia membantah dan merasa argumennya paling benar. Ya kalo begitu ngapain bertanya kalo ngerasa paling benar? Yang seperti ini membuat ppy kecewa. Ingin rasanya ppy marah, tapi ppy takut puasa ppy batal. Ketika teman lain mengingatkan dia untuk menghormati orang yang berpuasa, dia malah berbicara seolah menjelek-jelekkan kami yang berpuasa (maklum, non muslim, tak pernah puasa). Di sinilah ppy amat sulit mengendalikan perasaan. Jujur ppy amat marah ketika ia tak menunjukkan sikap menghargai orang lain yang sedang berpuasa (secara dia tak puasa dan seenaknya berbicara). Daripada puasa ppy batal, lebih baik ppy diam. Bukankah diam adalah emas? Tak sepatah kata pun ppy lontarkan padanya bahkan ketika ia bertanya padaku. Ppy hanya berkata dalam hati “ngapain nanya-nanya saya? Kamu kan lebih pintar? Maaf saja ya, suara saya sedang naik harga. Saya hanya tak mau buang-buang suara. Saya sedang berpuasa.  Saya sedang tak ingin berdebat dengan siapapun. Pergi dari hadapanku!” Ppy hanya berlalu ketika ia bertanya. Dia tak tahu bagaimana perjuangan ppy mencari jawaban atas pertanyaannya tapi tak dihargai sedikitpun bahkan dibantah. Dan kelakuan ppy padanya waktu itu membuahkan hasil. Dia pun mulai merubah sikapnya, tapi kata teman-teman dia memang begitu ketika menyadari kesalahannya. Dan ppy berusaha mempertahankan sikap dingin ppy padanya agar dia tetap begitu, tetap menghormatiku, tidak berlaku seenaknya padaku. Memangnya saya anak kecil yang bertengkar gara-gara hal kecil?. Kejam memang kedengarannya, toh ini demi kebaikannya juga.

Cobaan di rumah juga ada.
Hanya ada satu cobaan tapi masalah ini membuat ppy aaaaamat stress. Empat hari puasa, setiap berbuka puasa ppy tak lagi makan banyak. Dan ppy tak pernah ingin makan nasi (Makan sih, tapi hanya pas sahur itupun hanya 3-5 sendok). Sesudah berbuka ppy tak lagi menunda untuk shalat maghrib, itu karna ppy berhenti makan sebelum ppy kenyang. Sesudah itu ppy membereskan meja makan. Kemudian shalat tarwih.
Kemudian hari ke lima puasa, puasa ppy batal jam 4 sore karena ‘tamu’ ppy datang. Jadi sampai sekarang ppy tak bangun sahur. Pagi saat berangkat sekolah dengan perut kosong, pulang pun kosong (mau makan dimana coba?). Sesampai di rumah ppy hanya dihantui perasaan takut dan marah. Ppy hanya takut papa jatuh sakit karena terus memikirkan masalah ini. Ppy takut adek ikutan stress. Dan ppy takut mama jadi gila karena ikutan stress. Yaaah berat memang jadi seorang poppy. Yang berusaha nampak tegar, kuat, tetap senyum dan tetap ceria di mata semua orang terutama di depan papa. Suliiiiiiiiiiiitt rasanya. Biasanya setiap masalah ppy curahkan pada seseorang. Tapi kali ini ppy benar-benar tak sanggup mengatakannya. Masalah ini terlalu besar. Tapi masalah ini tak sanggup ppy hadapi sendiri. Masalah ini mampu membuat orang lain yang mendengarnya akan kaget. Ppy hanya tak mau membuat dia kaget. Ppy tak mau dia akan menjauhiku. Hanya karena itu ppy memendam masalah ini sendirian. Hanya karena takut dijauhi.
Masalah ini pun membuat ppy tak nafsu makan sedikitpun. Minum pun sedikit. Ini yang membuat papa marah sama ppy kemarin. Walau sedang tak puasa, makan hanyalah status. Asal perut tak kosong. Asalkan lambung ini ada pekerjaan.
Tugas sekolah dan laporan praktikum juga ikut amburadul.
Ppy jadi lebih sering menyendiri.
Masalah ini juga sering membuat ppy berpikir untuk melakukan hal yang tidak-tidak. Mulai dari minggat dari kota Makassar hingga bunuh diri. Bunuh diri? Gak jadi deh. Ppy takut sama Allah. Ppy takut orang yang sayang padaku jadi sedih.

Memangnya ada masalah apa? Maaf, karena alasan di atas ppy jadi tak ingin cerita. Ppy tak mau menceritakan masalah apa yang melanda kami. Ppy hanya ingin menceritakan apa yang ppy rasakan saat ini. Mungkin ppy takkan menceritakannya. Mungkin juga iya, tapi nanti, dan hanya pada seseorang.
Kenapa tulis di blog? Ppy tulis di blog, karena dengan menulis maka tak ada yang terlupakan. Agar tetap bisa ppy baca. Agar mengingatkan ppy suatu saat nanti betapa hidupku itu seperti batu karang. Betapa besar dan derasnya ombak menghantam, batu karang tetap berdiri di sana.

To papa : papa yang kuat ya. Jangan malas makan kayak ppy. Kalo dilarang sama anak denger dong, kan buat papa juga.. :)

love them all ^_^

Label:

Makassar, 2 Agustus 2010

Hari ini tanggal 2 Agustus, dan ppy ingin menulis mengenai hari libur kemarin.

Ya ppy menikmati hari libur di kampung halaman ppy yang ada di Masamba kecamatan mappedeceng. Ppy berangkat hari jumat 16 juli pukul 19.30 malam. Dan ppy berangkat seorang diri. Nekat memang kedengarannya, bahkan seluruh keluarga ppy kaget mendengar berita bahwa ppy berani ke daerah yang jaraknya hampir 600km dari kota Makassar. Ppy tau mereka tak percaya, tapi yaaah inilah yang namanya rindu apapun akan dilalui.

Ppy naik bis bintang timur. Kebetulan di atas bis ppy bertemu dengan keluarga kak Erwin. Kemudian dengan PD-nya ppy bertanya “ibu mau ke mana?”.
Dan dengan pelan ibu itu menjawab “mau ke Malili dek.”
 Mulailah ppy bingung saat itu “loh kok ke Malili naik mobil Masamba?”.
Tapi ibu itu tau apa yang ppy bisikkan dalam hati, beliau pun berkata “ini mobil jurusan ke Malili dek”
Whaaaaaaaaattttt??????? Malili??????

Ppy benar-benar kaget saat itu, tapi ppy stay cool. Malu dong pasang tampang kaget depan orang.
Dalam hati ppy berdoa “Ya Allah kalau saya hilang, tunjukkan hamba-Mu jalan pulang. Kalau ppy nyampe alias nyasar ke Malili, ppy mesti ke mana? Tidak ada siapa-siapa di sana. Oh iya, di dompet kan ada uang!!! Kalo nyampe di Malili kan bisa beli tiket Makassar aja lah!!!” Ahhahahaha :D

Di bus, ppy duduk bersebelahan dengan seorang cowok yang juga hendak pergi ke Malili. Ppy juga menyempatkan diri untuk bertanya apakah dia tau masamba dimana? Untunglah beliau adalah laki-laki yang sopan dan baik hati..

Di perjalanan ppy hanya bisa berdoa. Tidak hanya itu, tiap dua jam hp ku berbunyi. Tiap dua jam mama menelepon.
Mama   : halo ppy kenapa angkat telponnya lama?
Ppy        : sorry ma, lagi tidur.
Mama   : ppy sekarang dimana nak?
Ppy        : mmmm,, dimana ya? Gak tau ma!
Mama   : hah? Kenapa gak tau?
Ppy        : iya ma gak tau. Yang pasti sekarang ppy lewat di jalan yang gelap, kiri kanan Cuma ada sawah, di langit juga banyak bintang..
Mama   : waduh, kenapa gak tau?
Ppy        : iiiih ma! Gak usah khawatir! Ppy gak akan hilang kok. Kalaupun hilang gampang, tinggal beli tiket Makassar lagi. Ya udah ya ma, ngantuuukk…

Kemudian ppy kembali tertidur menikmati perjalanan. Dan ppy sengaja bangun pukul 4.00 subuh karena ppy takut ketiduran dan kesasar. Waktu itu kami sudah memasuki kota Palopo dan tidak lama kemudian kabut di wilayah Sabang. OMG situasi kabut seperti itu membuat ppy kembali panic. Kemudian ppy menelepon pa’le nanang:
Ppy        : halo pa’le sekarang ppy ada di Sabang, di sini kabut, ppy ndak bisa liat apa-                      apa!!!
Pa’le      : oooh masih di sana?
Ppy        : memangnya masih jauh kah?
Pa’le      : yaa lumayan. Kamu turun di pertigaan ya. Pa’le jemput kamu di sana..

Aduhh bagaimana ini? Ppy mesti turun di pertigaan!! Tapi kakak yang duduk di sebelahku berjanji membantuku melihat-lihat dimana seharusnya ppy turun. Katanya setelah jembatan putus (jembatan baliase) setelah itu ada pertigaan ke cendana putih (mappedeceng). Akhirnya si asisten supir bertanya padaku karna kami telah melewati jembatan. Yaa ppy hanya bilang di pertigaan, dan tak lama kemudian bis berhenti. Katanya ppy sudah sampai di pertigaan. Waktu itu kabut sudah sedikit berkurang. Dan Alhamdulillah ppy melihat wajah pa’le nanang dan mas anto membuat ppy bernafas lega. Trima kasih Allah, hamba Mu ndak nyasar. ^_^

Kemudian mas anto membonceng ppy menuju rumah. Jauh sepertinya. Ppy tak melihat apa-apa karena masih gelap. Selain itu mas anto mengendarai motor dengan kecepatan 70km/h kira-kira hampir 10 menit ppy tiba di rumah.

Sesampai di halaman, ppy hanya memandangi rumah. Tidak banyak yang berubah sejak 5 tahun lalu sewaktu ppy ke tempat ini. Kemudian ppy masuk bude-bude, mbak sri, dan mas-mas  ku menyambutku dengan pelukan yang amat kuat, dengan ciuman yang tak pernah ppy lupakan, tapi ada yang sedikit berbeda. Entah mengapa mata mereka semua berkaca-kaca sambil tersenyum dan berkata “sudah lama baru kau kemari nak, seandainya mbah mu masih hidup pasti dia senang sekali, sejak dulu beliau merindukan cucunya di Makassar.” Waduuuuuh,, kayak merasa bersalah… :(

Kemudian mbak Sri membawaku ke kamarnya dan memperlihatkan si Ahdan keponakanku yang masih bayi berumur 2 bulan. Ahdan sayaaang ini bule’ poppy datang.

          si Ahdan ganteeengg kaaan???? ;)


Sehabis kangen-kangenan, ppy mulai mengangkat barang bawaan dan melepaskan jaket kemudian ppy shalat subuh. Habis itu ppy sarapan, berbaring sejenak di samping Ahdan, teeruuuss ppy ikut bude ke pasar deh!! (gak ada capeknya ya? ;) )

Pukul setengah tujuh ppy dan bude mengantar mbak Ririn ke SD di masamba. Setelah itu kita ke pasar sentral masamba. Perjalanan menuju ke sana yakni sejauh 8 hingga 9 km. Ada hal yang menurut ppy cukup lucu dalam perjalanan ke pasar. Jembatan Baliase kan pernah putus, dan sekarang yang ada adalah jembatan darurat yang hanya bisa dilewati mobil satu per satu. Jalanan di area jembatan juga membuat bude khawatir kami akan jatuh. Sehingga bude menyuruh ppy dan mbak ririn untuk turun dan jalan menyusuri jembatan. Kami disuruh jalan di tepi alias di pinggir jembatan. Tapi karena ppy yang tak terbiasa malah mengajak mbak ririn jalan di jalanan yang paling utuh alias di tengah. Alhasil, mobil-mobil pun ikut berjalan di belakang ppy dan mbak ririn dengan amat pelan dan membunyikan klakson!! Ppy berpikir “loh kenapa mobilnya ikut-ikutan lelet ya?”. Ternyata semua kendaraan sedang mengantri di belakang saya agar melewati jembatan. Astaga,,,, sama aja dengan Si Komo biangnya macet.. hahahah J

Di pasar ppy merasa cukup senang. Pasar di sana bersih. Agak berbeda dengan di Makassar. Ikan-ikannya masih hidup dan segar. Segalanya ada di sana. Kebetulan cuaca amat cerah menambah semangat ppy untuk keliling pasar. Kebetulan ppy baru ke sana, kami membeli aneka makanan khas, lumayanlah wisata kuliner. Ppy bisa nyobain pecel lontong dan nasi jagung khas sana. Dan pemandangan ppy yang sedang makan nasi jagung menimbulkan senyum keheranan di wajah keluarga, mereka pun berkata “wooooiii,,, ada orang kota makan nasi jagung!!!!!!”. Ejekan ini membuat ppy tersipu malu. Mau apa lagi? Memang nasi jagungnya enak loh. Ada ikan asinnya. Hihihihi..

Kemudian di siang hari, mbak sri sengaja membuat makanan khas palopo yakni ‘kapurung’. Dan diberi topping kacang dan  ikan ‘lure’ digoreng kering. Plus sambelnya!! Slurrrpp,,, seeeeedaaaaaapppp!!!! Dan kembali lagi mereka mengejekku “waduuuuuhh ternyata orang kota juga suka kapurung toooh? Ahhahahaha.” Kembali lagi mereka membuatku tersipu malu. Yaaah itulah derita orang kota masuk ke desa. Tak apalah, diejek sedikit gak mengurangi kecantikan kok ;) hanya saja pipi merah sedikit >,<


Pada tanggal 18 Juli, tibalah hari pernikahan mbak iin. Sebagai seorang cewek, ppy gak boleh berpangku tangan. Ppy membantu sebisa mungkin. Dan yang ppy bisa lakukan hanyalah melayani tamu dan menyuguhkan mereka makanan dan minuman. Dan lagi-lagi ada tradisi yang baru ppy lihat pada waktu itu. Di hari pernikahan, tuan rumah sepertinya tak perlu lagi membeli bahan pokok utamanya beras. Karena tamu-tamu wanita yang datang membawa sebakul beras. Hasilnya terkumpul jika ppy perkirakan sekitar 7 karung beras seberat 25 kg!! kalo gak habis lumayan loh buat buka warung ;) . Yaaah pokoknya seperti itulah yang ppy amati. Kemudian ppy mengintip prosesi akad di jendela, tiba-tiba seorang bapak muncul tersenyum dan bertanya padaku “mbak poppy nyusulnya kapan??”. Dddhuuuaaaarrrrrrrrrr!!! Sepertinya malaikat sedang meniup sangkakala di telingaku. Pertanyaannya benar-benar menusuk! Buset dah ni om-om!! Tapi, kalau dipikir-pikir gak salah tu bapak nanyain. Soalnya, cucu-cucu mbah yang gadis telah musnah satu per satu. ckckckck


Pada tanggal 19 juli, tibalah resepsi pernikahan mbak iin & mas sigit serta mbak yuyun & mas mamank. Pukul 10 pagi, ppy dan mbak adis pulang ke homebase untuk mandi dan berpakaian. Setelah itu kami berangkat ke salon. Di salon ppy sesekali protes sama mbak salonnya agar mendandan tidak terlalu menor. Dasarrr!!. Setelah lama nongkrong di salon akhirnya kami ke kapidi di lokasi pesta. Sesampai di sana pa’de, bude, pa’le, mbak, dan mas kaget melihat ppy. Mereka tidak menyangka bahwa wanita yang ber make up itu adalah ppy. Akhirnya hari ini ppy tak lagi diejek, yang ppy terima adalah pujian dari mereka. Bahkan fotografer yang sudah pulang disuruh kembali ole pamanku untuk memotret ppy bersama mempelai. Setelah turun dari pelaminan, kami masuk ke rumah. Di dalam rumah kami kembali berfoto ria. Di sana hanya ppy yang paling narsis. Membuat mas-mas ku yang selalu bersembunyi kini mulai bernarsis ria. Sayang fotonya belum bisa ditampilkan, soalnya fotonya belum dikirim.  Senangnyaaa kumpul seperti ini. Gak sia-sia ppy bertengkar dengan mbak salon. Thank you mbak nunik, you made me look more beautiful today and made them smile to me..


Tanggal 20 Juli, ppy menemani mbak adis mengelilingi masamba naik ojek. Kami ke kantor pemerintahan, ke rumah sakit, makan bakso sampai ke supermarket..


Tanggal 21 Juli, kami berangkat ke Lara’ kampungnya mas sigit. Di sana ada resepsi lagi, ya kebaya lagi, ya make up lagi. Xixixi. Sesampai di sana kami dipersilahkan masuk ke rumah dan disuguhkan makanan ringan. Berhubung pudding coklat berada dalam jangkauanku, sehingga ppy takkan kemana-mana. Setelah icip-icip, kami ke depan untuk makan nasi. Demi menghormati tuan rumah, ya makan lagi deh. Habis itu kami cipika-cipiki sama mbak iin. Cipika-cipiki yang merupakan tradisi perempuan kali ini membuahkan hasil, ‘cilla’ make up pengantin membekas di pipi para wanita termasuk saya. Lucu sekali. Kami turun dari pelaminan seperti orang habis digamprat oleh pengantin karena sambil memegang pipi. Di bawah, kami hanya saling menertawakan!!!


Tanggal 22 Juli, ppy hanya nongkrong di homebase. Siang hari pa’de mengajakku ke kebun miliknya. Setelah dari kebun, kami ke tempat pembuatan gula aren untuk membeli oleh-oleh, terakhir ppy menyempatkan diri ziarah ke makam mbah damiry, mbah sutiah, dan bude midah. Walau hanya bermodal baju kaos dan celana pendek serta sandal jepit. Ppy mampir sebentar membersihkan makam dan mendoakan nenekku yang katanya bertahun-tahun menantiku itu. Nenek yang pernah membuatku menangis tersedu-sedu di tengah kegelapan malam hanya karena ppy rindu padanya. Sepulang dari kuburan, di perjalanan dua orang bocah yang bermain di jalanan memanggilku “kakak poppyyyyy!!”. Aku tahu. Mereka inang dan cici anak pak uztad haji. Mereka kini mengenalku. Dulu mereka tak mengenalku karena mereka masih kecil. Tapi di acara kemarin, ppy sempat mewawancarai dua sejoli itu ketika tengah duduk manis. Ppy hanya bisa tersenyum lebar dan melambaikan tangan. Mereka pun membalasnya tanpa malu-malu lagi. ^_^

Dan pukul 9 malam ppy berangkat ke perwakilan bintang timur di depan lapangan terbang. Ppy menunggu bis bersama pa’le nanang dan bule koir yang baik hati nan geol abis. Dan sebelum naik ke mobil, bule memberikan gelang manic-manik yang berkilauan. Indah sekali. Kemudian ppy naik ke mobil menikmati perjalanan menuju Makassar dengan hiburan alunan music jazz yang menenangkan hati..


Dan tanggal 23 Juli pukul 8.00 tibalah ppy di rumah tercinta dengan banyak pengalaman dan banyak cerita :

  •               Suara ppy jadi makin halus.
Ini kata tante endi dan bapak penjaga warung di dekat rumah. ^_^


  •   Ppy makin mahir melayani tamu

Yaaa Tanya bude aja.. xixixi





  •  Ppy belajar ngurus bayi!! Lumayan lah, siapa tahu ada yang butuh  babysitter ;)

    ahahha….kena ompol gak papalah. Namanya juga bayi. Ppy punya buaaaaanyaak ponakan, tapi diantaranya ada 2 keponakan laki-laki. Namanya Ahlan (10 bulan) dan Ahdan (2 bulan). Ppy belajar membuat dia tertawa, memakaikan popok, menggendong, bahkan menidurkannya. Walau ini penuh perjuangan rasanya. Menidurkan bayi gak mudah loh, kita kudu hati-hati menggendong, mesti menyanyi pelan-pelan sampai si ahdan tertidur. Dan ketika ahdan tertidur di tanganku adaaaa saja cobaan yang datang. Entah itu bocah-bocah yang ribut ataupun datang menciumnya. Tapi ada satu lagi, ppy tak bisa membuka tirai agar bisa lewat. Ppy mencoba jalan pelan-pelan melewati tirai agar tak menyambar kepala keponakanku tersayang. Tapi yang terjadi, ppy tersandung di pintu! Tiba-tiba gleeeek, si ahdan melek!! Aduh ahdan sayang, tidur dooong. Kasian bule’ poppy. Ppy kembali berjuang dan Alhamdulillah dia tertidur.. Merdekaa!!!

  •       Ppy jadi semangat cepat-cepat selesai di SMAK.

Ppy pengen cepat-cepat bisa bekerja dan menghasilkan uang. Biar dikit-dikit gak minta ke mama. Biar shoppingnya tenang. Bagi sedekah ke orang lain juga ada perasaan bangga. Ya Allah semoga Kau kabulkan doa saya. Amiiiiiin

Yaa begitulah kisah perjalanan panjangku selama liburan seminggu. Ppy harap bisa kembali lagi dan bertemu dengan mereka semua..