PART II

Label:

Makassar, 26 Mei 2010

Hay.

Ppy pengen ngelanjutin cerita ppy yang terakhir mengenai teman-teman ppy.

Suatu hari, saat praktikum di lab. Ada seorang teman yang berbuat nekad pada praktikum. Maka Nini bercanda berkata “semoga bu guru melihat apa yang kau lakukan”. Kemudian datanglah si Ani dan berkata sambil menghakimi seperti biasa 
 
Ani    :“eh, kalau sumpahi orang ndak perlu berlebihan ya! Kau mau jatuhkan teman kah?”
 Kemudian ppy muncul dan mengingatkan sambil mengelus punggung si Ani 

Ppy    :“si Nini cuma bercanda Ani, jangan marah dong” kata ppy sambil tersenyum.
Tapi tiba-tiba Nini naik pitam di tempat. Nini marah! Baru kali ini ppy melihat dia mengeluarkan aspirasinya.

Nini    : “ eh saya cuma bercanda!! Kenapakah biar begitu kau marah?? Kau!! Kau itu selalu membesar-besarkan masalah! Biar bukan masalah pun jadi masalah!

Ya, ppy tidak mampu berbuat banyak. Ppy tidak mampu menenangkan Nini karena Nini berada jauh dari jangkauan Ppy. Tapi untung saja Chy muncul

Chy    : iiiiih nini jangan marah ya, jangan dong. Pliiis. Tuh kan! tuh kan tanduknya keluar? Masuk! Dimasukin dong tanduknya. Aduh, ga bisa. Tanduknya dipotong pake gunting aja ya. Udah dong nini jangan marah, sabar ya. (chy berusaha menghibur dan mengipas-ngipas hati nini yang kepanasan. Walau nini tetap beradu mulut. Dan ppy hanya bisa tertawa melihat tingkah chy.)
Ppy maklum. Sangat maklum. Kata-kata ini sebenarnya sudah sangat lama ingin ia lontarkan. Tapi karena waktu yang kurang pas untuk mengungkapkannya. Akhirnya di akhir kebersamaan nini mengungkapkan apa yang bergejolak di dalam dadanya.
Hingga keesokan harinya.
Pagi itu ppy baru datang, dan masuk kelas.
Teman    : ppy, katanya hari ini ulangan?
Ppy    : iya, katanya.
Belum sempat ppy menjelaskan, si Ani langsung datang marah-marah tidak jelas.
Ani    : oooooh? Ternyata kau tau, kau tidak bilang-bilang ya? Memang dasar kau begitu!
Ppy    : dengar dulu! Iya! Itu katanya anak kelas lain. Dia tidak bilang bahwa yang mau ulangan tu 3b. saya belum belajar sedikit pun! Paham? Kenapakah marah-marah begitu? Belum tau masalahnya tiba-tiba marah! Tenang saja! Saya belum belajar!
Ppy    : chy kenapakah itu anak?
Chy    : mereka kira kau sudah tau tapi tidak beritahu yang lain kalau ada ulangan.
Ppy    : tadi malam saya nulis laporan! Mana bisa belajar? Sebenarnya yang ajak belajar itu anto. Tapi setahu saya tidak ada ulangan makanya saya tidak belajar. Saya pikir anto saja yang ujian. Ternyata kita semua ya?
Chy    : iya, ya sudah, kita belajar sama-sama sekarang. Karna ulangan sebentar lagi.
Akhirnya ujian selesai. Untung dengan sikap chy, ppy jadi tenang.
Kemudian keesokan harinya.
Tidak lama lagi laporan dikumpul.
Lagi-lagi pas ppy masuk kelas. Tiba-tiba ani datang dan marah-marah tidak jelas di depan ppy. Ppy yang baru datang memberi salam belum sempat menaruh tas tiba-tiba disemprot seperti ini. Hal ini membuat ppy muak! Benar-benar muak melihat tingkahnya yang main semprot pada siapa pun! Oke kali ini ppy mau beri dia pelajaran. Ppy marah dan berteriak
Ppy    : kenapa kau tunjuk-tunjuk saya kah???? Apa salah ku?? Kau jangan main marah saja! Tanya dulu masalahnya! Kau fikir saya ndak bisa marah kah??
Betul-betul sinis mataku menatapnya dan membentaknya. Akhirnya dia kembali ke bangkunya tanpa berkata sedikitpun.
Kemudian ppy bertanya pada chy
Ppy    : chy kenapa lagi itu anak kah?
Chy    : iya ndak tau juga. Ya ampun poppy, sudah dari tadi pagi dia begitu marah-marah tidak jelas. Tadi saya juga dimarahi sama dia. Ndak tau maunya apa.
Kurang ajar sekali mulut anak itu. Muak saya melihatnya. Alright, sudah 3 orang temanmu yang membentakmu atas kelakuanmu.
Pertama nini, ppy yang ketiga. Dan yang kedua adalah chy. Ini karena lagi-lagi beliau menunjuk chy sewaktu di lab. Chy ditunjuk karena katanya chy anak yang berprestasi, lebih berprestasi darinya. Maka dari itu chy yang ditunjuk. Inilah yang mengakibatkan chy marah padanya. Dan menjadi pelaku nomor dua. xD

For someone who cannot safe her mouth : Tolong ya, kelakuan dan mulut mu dijaga. Jangan main nyosor saja. Kau itu perempuan. Nanti pacarmu tersayang malu liat tingkahmu yang ternyata begitu. Kan kasiaaan. Jangan terlalu ‘tampo’. Jangan pernah berfikir orang takut padamu. Jangan pernah pikir orang lain tidak punya hati, perasaan dan pikiran. Masih ada yang lebih sempurna daripada kau. Jadi tidak usah sombong. Lagipula sebentar lagi ujian kenaikan kelas. Siapa lagi yang kau harapkan nanti selain kami? Jadi tolong jaga mulut anda. Dan ingat! Kami masih punya hati!

Sekian..
Maaf ya seperti ini. Karena memang seperti ini yang terjadi akhir-akhir ini. Semoga semuanya berakhir baik-baik saja. ?

0 komentar :