Makassar, 2 Juli 2010
Sejak tanggal 22 Juli 2010 ppy magang di sebuah tempat yang dinamakan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral.
Awal-awal magang ppy merasa agak beda mulai dari pembimbingnya hingga penetapan yang dilakukan di sana. Yang tidak begitu berbeda adalah suasana lab nya. Terdapat banyak alat gelas, tanur, oven, ruang asam, botol-botol pereaksi, hingga AAS pun ada di sana. Selain itu lab nya ademm. Yaa memang tak ada AC, adem nya tercipta karena adanya kebun di belakang lab.
Hari pertama, kedua, dan ketiga ppy merasa kurang betah. Hal ini karena di lab hanya ada kami bertujuh : poppy, rara, indah, imam, aswar, tiku, dan moneng. Pembimbing dan pengelolah lab juga ada, tapi mereka tidak selamanya berada di lab. Orang-orang di lab pertambangan juga baik hati ada bu fitri, bu anti, dan bu yuli. Mereka bertiga adalah pembimbing yang baik hati, ramah pada kami, dan membuat kami merasa nyaman berada di sana. Karena kebetulan bu yuli dan bu anti adalah alumni SMAK, dan bu fitri tau banyak tentang SMAK walau beliau bukan alumni. Mereka tidak pernah marah besar ketika kami khususnya ppy tidak sengaja melakukan beberapa kesalahan. Kesalahan yang ppy lakukan diantaranya :
1. Ppy sering kali terlambat. Sebenarnya tidak terlambat, hanya saja tiba di lab pukul 8 lewat. Hehehe. Tapi bu fitri sering bilang “nyantai aja dek ?”
2. Suatu hari ppy sedang mengerjakan sampel. Dan ppy melakukan banyak kesalahan pada hari itu. Mungkin karena ppy kurang konsentrasi. Maklumlah ppy sedang tidak enak badan waktu itu. Ppy diberi tugas untuk mengerjakan sampel yang ingin ditentukan kadar Magnesium-nya secara simplo duplo. Ppy mulai menambahkan pereaksi tahap demi tahap sesuai prosedur. Hingga suatu saat ppy salah menambahkan pereaksi pada satu Erlenmeyer. Ppy takut bu pembimbing akan marah besar. Mau tidak mau ppy harus mengulangi pengerjaan pada satu Erlenmeyer tersebut. Dan mau tidak mau ppy harus jujur pada pembimbing. Lalu ppy menghadap ke bu anti “bu, maaf saya salah menambahkan pereaksi karena saya keliru membaca prosedur”. Kemudian dengan sabar bu anti berkata “kau ulangi saja”. Alhamdulillah akhirnya ppy mengulangi memipet sampel. Untung bu anti ndak marah..
Setelah memipet sampel, ppy harus menambahkan amoniak. Yang tersedia adalah amoniak pekat. Situasinya kali ini berbeda dengan di sekolah. Larutan pekat diletakkan berada di samping ruang asam. Padahal di sekolah, larutan pekat diletakkan dalam ruang asam. Karena ppy kurang tahu, ppy memipet amoniak pekat di luar. Dan tahukah apa yang terjadi? Gas amoniak tidak seluruhnya terhisap oleh alat peghisap (di ruang asam) sepenuhnya! Akhirnya gas amoniak bereaksi dengan kelenjar air mata ppy. Mataku perih seperti sedang mengiris bawang! Dalam hitungan detik ppy mengeluarkan air mata. Ppy tak ingin bu pembimbing tahu ini. Tapi karena tak tahan, ppy menjerit dalam lab. “aduuuuuuuuuuuhhhhh mamaaa mataku perih”. Teman-teman dan pembimbing kaget “ya ampun adek, memipet amoniak dalam ruang asam. Angkat dulu botolnya ke ruang asam kemudian memipet”. Rrrrghh kenapa ndak bilang dari tadi hiks? “maaf bu saya ndak tau soalnya di sekolah larutan pekat sudah tersedia di ruang asam, ndak pernah keluar-keluar”.
Kemudian kasus selanjutnya saat menitar. Di lab menggunakan buret automatic. Buret ini ppy gunakan sewaktu ppy kelas dua dulu. Setahu ppy, pak guru pernah mengajarkan bahwa ketika mengisi buret maka keran dibuka dan lubang ditutup dengan jari kemudian dipompa dan setelah selesai keran ditutup dan jari diangkat sehingga larutan akan berada di posisi nol. Tapi :
teman-teman : “ppy ibu tadi ndak buka kerannya. Tutup saja lubangnya terus pompa!”
Ppy : “ah masak? Perasaan ndak begitu?”
Teman-teman : “astaga betulann!”
(kemudian tanpa membuka keran ppy memompa, tapi larutan tak bergerak)
Ppy : “ tuuuh ndak mauuu”
Teman-teman : “pompa dengan cepat dan sekuat tenaga”
Ppy : “oke”
Ppy : “ah masak? Perasaan ndak begitu?”
Teman-teman : “astaga betulann!”
(kemudian tanpa membuka keran ppy memompa, tapi larutan tak bergerak)
Ppy : “ tuuuh ndak mauuu”
Teman-teman : “pompa dengan cepat dan sekuat tenaga”
Ppy : “oke”
Kemudian ppy memompa dengan cepat dan sekuat tenaga telapak tangan ppy. Ini mungkin lebih sukar daripada memerah susu. Hahaha. Yaa memang larutannya mulai bergerak. Walaupun amat pelan. Hingga hamper full maka ppy melepas jari yang menutup lubang. Maka srooooottt sraaatt srrooott seeerrrrrr!!!!!!!!!! Larutannya keluar melalui lubang menyemprot kami semua. Membuat kami panic setengah mati!!! Dan kami pun segera mengambil lap dan membereskannya.
Teman-teman : “ckckckck……ada apa denganmu hari ini poppy????? You are a trouble maker today!!!!”
Ppy : “sorry, hhehehe (saya sedang PMS hari ini tauuuuk!!)
Yaaah itulah yang terjadi. Selain itu ada yang membuat kami nyaman. Kami dapat membuat pisang goreng atau ubi goreng lengkap dengan sambel racikan karena alat dan bahan memasak cukup memadai. Ditambah minum teh manis hangat ataupun es teh manis buatan moneng. Enaaaaak..
Di kebun belakang juga ada pohon gersen buat kami-kami yang kurang kerjaan. Hahahaha…
0 komentar :
Posting Komentar